Artikel ke-1.798
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Kekuasaan adalah milik Allah. Allah berikan kekuasaan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Maka, sepatutnya kita tidak melakukan hal-hal yang tidak Allah sukai, jika kita ingin meraih kemenangan.
Perjuangan Islam di Indonesia pada hakekatnya adalah perjuangan melanjutkan amanah risalah kenabian, yakni penegakan Tauhid dan mewujudkan rahmat bagi seluruh alam. Maka, tantangan yang dihadapi juga sama dengan tantangan yang dihadapi oleh para Nabi.
Misi utama para Nabi adalah menegakkan Tauhid (QS An-Nahl: 36). Karena itulah, soal keimanan merupakan masalah yang paling serius dalam kehidupan manusia. Sedangkan syirik adalah kezaliman yang sangat besar (QS Luqman:13). Sebab, manusia yang diciptakan Allah, diberi rizki oleh Allah, diberi kehidupan oleh Allah, kemudian justru tidak tahu berterimakasih dan membuat sekutu yang lain bagi Allah.
Karena itulah, dalam kegiatan apa pun, umat Islam patut berhati-hati dalam
Dijelaskan dalam QS al-An’am:112, bahwa musuh pada Nabi adalah setan, yang aktivitasnya menyebarkan kalimat-kalimat yang indah dengan tujuan menipu manusia. Setan-setan itu pasti mendukung kejahatan dan segala hal untuk menghambat tegaknya misi kenabian, yakni tegaknya Tauhid di muka bumi.
Disebutkan dalam al-Quran: “Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan munkar.” (QS an-Nur: 21).
Setan itu wujud yang nyata. Dalam QS al-An’am:112 tadi disebutkan, bahwa setan itu ada dua jenis, yaitu setan jenis manusia dan setan jenis jin (syayaathinal insi wal-jinni). Bahkan disebutkan dalam QS al-Baqarah: 208: “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan; dan jangan ikuti langkah-langkah setan! Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu!”
Jadi setan itu musuh yang nyata, sangat nyata! Karena itu kita wajib tahu ‘ilmu tentang setan’. Maksudnya, ilmu untuk memahami tipu daya setan, supaya kita tidak terjebak ke dalam tipu daya dan perangkap setan.
Kita bisa masuk kategori setan, kalau menentang ajaran Nabi dan mengajak-ajak manusia untuk menentang ajaran Nabi. Jadi, setan itu bukan hanya sesat untuk dirinya sendiri, tetapi aktif menentang kebenaran yang dibawa para Nabi dan terus berusaha menyesatkan manusia. Tapi, kita tidak usah memaki-maki setan, karena memang pekerjaan setan itu ya menyesatkan manusia. Kalau tidak begitu ya bukan setan namanya.
Kalau secara internal umat Islam, tantangan terbesar ada pada diri umat Islam itu sendiri. Yang pokok adalah masalah keilmuan dan penyakit hubbud-dunya. Secara umum, kita belum menjadikan budaya ilmu sebagai tradisi kehidupan sehari-hari. Bahkan, tidak jarang, ilmu yang dipelajari keliru, adab belajar juga keliru, sehingga melahirkan pandangan dan sikap yang tidak tepat dalam merespon tantangan. Tidak paham siapa kawan dan siapa lawan. Tidak paham mana yang penting, terpenting, dan mana yang tidak atau kurang penting.
Lanjut baca,
AGAR POLITIK ISLAM MENANG, HINDARKAN DUA HAL INI (adianhusaini.id)