BEGINILAH CARA AL-QURAN MENDIDIK KITA

BEGINILAH CARA AL-QURAN MENDIDIK KITA

Artikel Terbaru ke-2.116

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id

 

            Tidak diragukan lagi, al-Quran adalah petunjuk (hudan) bagi umat manusia. Dan salah satu keunikan dan keunggulan al-Quran adalah caranya dalam mendidik kita. Dari surat al-Fatihah saja, kita mendapatkan pelajaran berharga tentang jalan yang harus kita tempuh sekaligus jalan yang harus kita hindari.

            Jalan yang harus kita tempuh adalah jalannya para Nabi, para pejuang (syuhada), orang-orang jujur dan orang-orang shaleh. Itulah yang disebut sebagai shirathal mustaqim (jalan yang lurus, jalan Islam, jalan ke sorga). Jalan itu pula yang terus-menerus, berulang kali, kita mintakan kepada Allah, agar kita pahami dan kita jalani.

            Pada saat yang sama, kita pun memohon kepada Allah agar terhindar dari jalan orang-orang yang dimurkai Allah (contohnya, al-Yahuud) dan jalan orang-orang yang tersesat (contohnya, al-Nashara).

Doa itu bukan hanya untuk diucapkan. Tapi, doa mengandung makna perjuangan, bahwa kita harus bersungguh-sungguh untuk mencari ilmu dan hikmah agar mendapatkan apa yang kita ucapkan dalam doa.

Agar makanan kita mendatangkan berkah, sesuai doa makan yang diajarkan oleh Rasulullah saw, maka kita wajib memakan makanan yang halal. Maka, zalimlah seseorang yang memakan daging babi dengan sengaja dan dengan sengaja pula mengucapkan doa makan dalam Islam.

Begitu juga dengan doa memohon ditunjukkan jalan yang lurus. Aneh, jika permohonan itu tidak disertai dengan kesungguhan dalam mencari ilmu tentang apa itu shirathal mustaqim.

Dalam Tafsir Kemenag RI, disebutkan makna ayat keenam surat al-Fatihah: “Kami memohon, tunjukilah kami jalan yang lurus, dan teguhkanlah kami di jalan itu, yaitu jalan hidup yang benar, yang dapat membuat kami bahagia di dunia dan di akhirat, serta dapat mengantarkan kami menuju keridaan-Mu.”

Begitu juga sebaliknya. Jika kita berdoa agar terhindar dari jalan yang sesat, maka wajiblah berjuang dengan sungguh-sungguh untuk mencari ilmu dan pertolongan Allah agar bisa terhindar dari jalan yang sesat itu. Jika kita berdoa meminta diberikan rizki yang halal dan berkah, maka kita wajib mencari ilmu tentang bagaimana cara mendapatkan rizki yang seperti itu.

Beginilah sebenarnya cara al-Quran mendidik kita. Kita dimudahkan untuk memahami yang benar dengan cara memahami apa yang sebaliknya. Ketika kita menjelaskan tentang indahnya keimanan, maka jelaskan pula tentang bahaya kekufuran.

Adalah sangat mendesak untuk memahamkan pentingnya Tauhid dalam meraih kebahagiaan hidup. Pada saat yang sama, jelaskan pula bahaya kemusyrikan bagi kehidupan manusia. Itu artinya, kita diwajibkan untuk memahami paham-paham yang benar, sekaligus wajib pula memahami paham-paham yang salah.

Tidak diragukan lagi, di zaman kini, bahaya terbesar bagi keselamatan iman adalah paham-paham modern yang bertentangan dengan aqidah Islam, seperti paham sekularisme, materialisme, relativisme, dan juga pluralisme agama. Tak jarang, paham-paham ini dikemas dengan indah dan dipromosikan oleh para penjajanya dengan kemasan dan cara yang menawan.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/beginilah-cara-al-quran-mendidik-kita

 

 

 

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait