AGAR BENAR-BENAR SAKTI, TEMPATKAN PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA

AGAR BENAR-BENAR SAKTI,  TEMPATKAN PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA

 

Artikel ke-1.670

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            Tema Hari Kesaktian Pancasila 2023 adalah: "Pancasila Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Maju". Tema itu disebutkan dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nomor 31328/MPK.F/TU.02.03/2023 tentang Penyelenggaraan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2023.

            Tema ini menarik. Hari Kesaktian Pancasila (1 Oktober) diperingati oleh bangsa Indonesia sebagai salah satu Hari Nasional, setelah keluarnya Keppres 153/1967.         Hari Kesaktian Pancasila diperingati untuk mengenang tujuh anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang tewas dibantai oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) dan kemudian ditimbun di sebuah sumur, yang kemudian dikenal dengan nama “Lubang Buaya”.          

Ketujuh perwira TNI korban kebiadaban PKI itu adalah: Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani, Letnan Jenderal TNI (Anumerta) R. Soeprapto, Letnan Jenderal TNI (Anumerta) S. Parman, Mayor Jenderal TNI (Anumerta) M.T. Haryono, Mayor Jenderal TNI (Anumerta) D.I. Pandjaitan, Mayor Jenderal TNI (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo, Kapten Czi (Anumerta) Pierre Andreas Tendean. (https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220927172448-25-853356/sejarah-hari-kesaktian-pancasila-1-oktober).

            Jadi, peringatan Kesaktian Pancasila bisa dikatakan sebagai satu bentuk ungkapan syukur bangsa Indonesia yang selamat dari kekejaman kelompok komunis. Padahal, PKI ketika itu merupakan salah satu kekuatan politik dan bersenjata yang cukup besar. Jumlah kadernya diperkirakan mencapai 2-3 juta orang.

Peristiwa 1 Oktober 1965 itu diharapkan menyadarkan bangsa Indonesia akan besarnya rahmat Allah yang terus dikucurkan oleh bangsa Indonesia. Dan ini mengingatkan kembali pada pernyataan para pendiri bangsa dalam Pembukaan UUD 1945, bahwa kemerdekaan Indonesia adalah “atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur”.  Kita merdeka dan mampu mempertahankan kemerdekaan adalah karena rahmat Allah. Begitu juga kita selamat dari komunsime juga karena rahmat Allah SWT.

            Karena itu sudah sepatutnya, bangsa Indonesia jangan bersikap sombong dan membangkang terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pemerintah pernah membentuk Panitia Lima untuk merumuskan pemahaman tentang Pancasila. Kelima orang itu ialah: Mohammad Hatta, Prof. H.A. Subardjo Djoyoadisuryo SH, Mr. Alex Andries Maramis, Prof. Sunario SH, dan Prof. Abdoel Gafar Pringgodigdo SH.

Dalam uraiannya tentang kedudukan sila pertama, Panitia Lima merumuskan: ”Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa jadi dasar yang memimpin cita-cita kenegaraan kita, yang memberikan jiwa kepada usaha menyelenggarakan segala yang benar, adil dan baik, sedangkan dasar kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kelanjutan dalam perbuatan dan praktik hidup dari dasar yang memimpin tadi.” (Lihat, Muhammad Hatta, Pengertian Pancasila, (Jakarta: CV Haji Masagung, 1989).

Pada bulan Mei 1954, saat peringatan Nuzulul Quran, Ramadhan 1373, Mohammad Natsir –Pahlawan Nasional dan pendiri Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia --  menyampaikan sebuah makalah dengan judul “Apakah Pancasila Bertentangan dengan Ajaran Al-Quran?” 

Lanjut baca,

AGAR BENAR-BENAR SAKTI, TEMPATKAN PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA (adianhusaini.id)

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait