Artikel Terbaru ke-2.221
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Situs cnnindonesia.com (11/5/2025), menurunkan berita berjudul: “7 Fakta Menarik Sosok Paus Leo XIV”. Disebutkan, bahwa Robert Francis Prevost resmi terpilih menjadi Paus Leo XIV dalam Conclave pemilihan Paus pada Kamis (8/5/2025). Paus Leo XIV kemudian memimpin misa pertamanya sebagai pemimpin gereja Katolik dunia.
Ada beberapa fakta menarik tentang Leo XIV Robert Prevost yang dirangkum redaksi CNN Indonesia.
1. Ia merupakan Paus pertama dari Amerika Serikat dalam dua ribu tahun dan Paus ke ke-267. sepanjang sejarah Kekatolikan.
2. Paus Leo XIV memilih nama Leo karena ingin meneruskan semangat progresif yang dilakukan oleh Paus Fransiskus. "Ini sepertinya sebuah keberlanjutan liberalisasi dari Fransiskus," kata Tomlinson kepada The Independent.
3. Paus Leo XIV pernah mengunjungi Papua. Saat itu, Prevost ke Papua untuk menghadiri perayaan ulang tahun pelayanan Ordo Santo Agustinus (OSA) pada 2003. Prevost mengunjungi Keuskupan di Sorong hingga Jayapura.
4. Ia seorang sarjana matematika dan menguasai lima bahasa.
5. Ia pernah mengritik keras Trump dan Wapres JD Vance soal kebijakan imigrasi.
Kunjungan Paus Leo ke Papua tahun 2003 menarik perhatian sejumlah pemuka agama Katolik di Papua. Situs Katolik UCA News (13/5/2025) menulis: “People in Indonesia’s Christian-majority, strife-torn Papua expressed hope that newly elected Pope Leo XIV, who visited the region twenty years ago, will pay attention to their ongoing plight and challenges.
The optimism sparked after Cardinal Robert Francis Prevost was elected the successor of late Pope Francis in the Vatican on May 8, becoming the first pope from the United States.”
Begitu Paus Leo XIV terpilih pada 8 Mei 2025, sejumlah foto kunjungan Prevost ke Papua tahun 2003 beredar di situs-situs media sosial. Hal itu memicu reaksi yang antusias dari warga Papua. Ada foto Prevost sedang berpose bersama sejumlah suster. Foto lainnya saat ia makan hidangan khas Papua bernama papeda dan berbincang dengan penduduk asli Papua.
Prevost mengunjungi Papua sebagai kepala Ordo St. Augustinus dalam rangka memperingati 50 tahun kedatangan Ordo tersebut di Papua. Saat ini Ordo St. Agustinus mengelola sejumlah aktivitas sosial, termasuk beberapa seminari dan sekolah. Disebutkan, bahwa sekitar 85 persen penduduk Papua beragama Kristen – mencakup Protestan 70 persen.
Situs ini menggambarkan kondisi di Papua sebagai berikut: “The easternmost region has been a hotbed of conflict between insurgent groups fighting for independence and Indonesian military since the 1960s when Indonesia tacitly annexed Papua after it declared independence after the end of Dutch colonial rule. A consequent referendum on independence was widely considered rigged in favor of Indonesia.”
Lanjut baca,