Artikel ke-1.477
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Banyak alasan untuk menolak masuknya Tim Nasional Sepak Bola Israel ke Indonesia. Yang terbaru, Gubernur Bali I Wayan Koster mengirim surat ke Menpora RI. Isinya, menolak Tim Nasional Sepak Bola Israel berlaga di Bali dalam ajang Piala Dunia U-20 di Indonesia. Surat Gubernur Bali itu bernomor T.00.426/11470/SEKRET dan ditandatangani Wayan Koster pada 14 Maret 2023.
"Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang tim dari negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan tim dari negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," bunyi isi surat tersebut. Wayan Koster telah mengonfirmasi surat tersebut kepada CNNIndonesia.com.
Wayan Koster menilai kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan kebijakan politik pemerintah Indonesia. Selain itu, kata dia, tidak ada hubungan diplomatik antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Israel. (https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230321133805-20-927789/isi-lengkap-surat-gubernur-koster-tolak-timnas-israel-tanding-di-bali).
Suara dari Gubernur Bali yang menolak masuknya Tim Sepak Bola Israel ke Provinsi Bali beredar luas, bukan hanya dalam media-media resmi, tetapi juga melalui berbagai group WA. Surat itu menguatkan suara-suara penolakan serupa yang sudah dikeluarkan oleh berbagai pihak. Yang cukup menyentak adalah seruan dari Miko Peled, seorang cucu pendiri negara Israel, yang mengimbau Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia agar menolak kedatangan Tim Israel itu.
Suara umat Islam Indonesia bisa dikatakan bulat untuk menolak kedatangan Tim Israel. MUI dan Ormas-ormas Islam sudah menyuarakan penolakan. Alasan penolakan MUI dan Ormas-ormas Islam pun berdasarkan kosntitusi, bahwa Indonesia sudah mengambil sikap dan kebijakan anti-Zionisme.
Indonesia menolak penjajahan. Dan Zionisme dipandang sebagai bentuk penjajahan paling kejam. Zionisme bukan imperialisme biasa. Karena zionisme melakukan pendudukan wilayah yang bukan haknya, dan lebih dari itu, Zionisme juga mengusir penduduk Palestina dan mengganti dengan penduduk dari ras Yahudi.
“Saya memohon kepada anda semua untuk tidak mengizinkan Timnas Israel bermain di Indonesia, mengizinkan Timnas Israel bermain di Indonesia berarti membenarkan rezim apharteid Israel dan membenarkan juga penjajahan atas Palestina,” jelas Miko dikutip Suara Islam, Senin (13/3) dari video yang ditayangkan di akun Aqsa Working Grup.
Lanjut baca,
