Sekolah Garuda: Lebih dari Sekadar Unggulan, Dr. Adian Husaini Usulkan Visi Polymath dan Pilar Keimanan

Sekolah Garuda: Lebih dari Sekadar Unggulan, Dr. Adian Husaini Usulkan Visi Polymath dan Pilar Keimanan

Gagasan Presiden Prabowo Subianto untuk mendirikan Sekolah Garuda telah menjadi isu hangat di ranah pendidikan nasional. Program yang merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) ini dirancang untuk mencetak talenta sains dan teknologi dari seluruh pelosok negeri.

 adianhusaini.id, Jakarta-- Merespons inisiatif besar ini, Dr. Adian Husaini, Ketua Program Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor, memberikan pandangan mendalam. Menurutnya, meskipun gagasan ini patut diapresiasi, implementasinya harus disertai dengan perspektif baru, terutama dalam menghadapi tantangan brain drain dan pembangunan karakter pemimpin bangsa yang bijaksana.

Pada dasarnya, Sekolah Garuda adalah program sekolah unggulan yang dikhususkan untuk anak-anak pintar. Tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi mereka semaksimal mungkin, mengingat saat ini potensi pelajar yang terkembangkan di Indonesia masih di bawah 60%.

Visi besar Sekolah Garuda adalah mengarahkan alumninya untuk bisa kuliah di kampus-kampus top dunia, yang masuk dalam jajaran 10 atau 100 besar perguruan tinggi global.

Dr. Adian Husaini melihat gagasan ini sejalan dengan pemikiran Presiden Prabowo dalam buku "Paradoks Indonesia". Tujuan utamanya adalah menjadikan Indonesia bangsa dan negara yang hebat, dengan melahirkan sosok-sosok yang dikagumi dunia karena kepintarannya, namun memiliki nasionalisme yang tinggi. Tokoh seperti almarhum B.J. Habibie menjadi prototipe yang ingin dihasilkan dari program ini, yaitu orang hebat yang berkorban untuk bangsa.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Stella Christie, sosok yang diamanahkan untuk program ini, menjelaskan bahwa Sekolah Garuda ditopang oleh tiga pilar utama:

  1. Penyeimbang Akses: Pemerataan kesempatan untuk berprestasi, yaitu memperluas akses pendidikan unggul yang inklusif bagi anak-anak berprestasi dari seluruh penjuru negeri.
  2. Inkubator Pemimpin: Sekolah Garuda diharapkan membentuk karakter kepemimpinan menuju Indonesia Emas 2045.
  3. Peningkatan Prestasi Akademik dan Pengabdian Masyarakat: Selain berprestasi, siswa dididik untuk memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat.

Secara teknis, program ini akan diimplementasikan di 16 titik, yang terdiri dari 12 Sekolah Garuda Transformasi (seperti SMAN Unggulan MH Thamrin) dan 4 lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru.

 

Keunikan program ini, menurut Dr. Adian, terletak pada kekhususan penanganannya. Ia menilai Sekolah Garuda pada dasarnya adalah "Taruna Nusantara Plus," yaitu sekolah unggulan yang ditingkatkan, diasramakan, dan diberikan perhatian lebih khusus. Paling signifikan, secara kelembagaan, Sekolah Garuda tidak berada di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, melainkan diserahkan kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Ini menunjukkan bahwa jenjang SMA ini diperlakukan sebagai pendidikan yang sangat istimewa.

Tantangan Brain Drain dan Visi Polymath University

Dr. Adian mengakui, pengiriman pelajar untuk studi ke luar negeri sudah banyak dilakukan melalui program seperti LPDP. Namun, tantangan terberat yang harus dijawab oleh Sekolah Garuda adalah masalah brain drain. Banyak anak pintar Indonesia yang setelah lulus dari kampus top dunia, memilih untuk tidak kembali karena lapangan kerja dan jenjang karier di luar negeri lebih menjanjikan.

Untuk mengatasi hal ini dan menghasilkan pemimpin yang sesungguhnya, Dr. Adian mengusulkan Sekolah Garuda harus mengadopsi konsep Polymath University. Di era disrupsi seperti sekarang, seorang pemimpin tidak bisa lagi berpikir linier dan sempit. Keahlian di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) saja tidak cukup.

Penciptaan inovasi membutuhkan multidisiplin ilmu, seperti dicontohkan oleh:

  • Mark Zuckerberg: Menemukan Facebook karena ia juga belajar Filsafat Yunani dan Psikologi sebelum mendalami IT.
  • Steve Jobs: DNA Apple terbentuk dari penggabungan liberal art dan IT.
  • Bung Karno: Seorang arsitek lulusan ITB, namun kehebatannya lahir dari peran orang tua yang kuat dan memiliki guru hebat seperti Cokroaminoto, serta intens berdialog dengan berbagai tokoh seperti Natsir, A. Hassan, dan Tan Malaka.

Menurut Dr. Adian, lulusan Sekolah Garuda harus menjadi sosok multitalenta atau multidisiplin yang utuh.

Dr. Adian Husaini mempertanyakan, apakah Sekolah Garuda akan mampu melahirkan pemimpin sehebat alumni AMS (Algemeene Middelbare School) di zaman Belanda, yang melahirkan tokoh-tokoh kemerdekaan seperti Mohammad Natsir, Sjahrir, dan Agus Salim, yang sudah sanggup memimpin di usia muda.

Menurutnya, yang bisa membuat anak pintar betul-betul berkorban untuk bangsanya adalah jika mereka meyakini bahwa pengorbanan tersebut adalah ibadah. Keyakinan ini hanya bisa ditopang dengan kemampuan agama yang kuat.

Oleh karena itu, ia memberikan usulan mendasar bagi kurikulum Sekolah Garuda agar menjadi istimewa dan tidak tanggung-tanggung:

  • Penguasaan Tiga Bahasa: Lulusan minimal menguasai tiga bahasa, yaitu Inggris, Arab, dan Cina. Bahasa Arab spesifik dibutuhkan untuk menguasai khazanah pemikiran Islam.
  • Pilar Sejarah dan Agama: Kurikulum harus kuat dalam pemahaman Sejarah (mengingat pentingnya sejarah bagi seorang pemimpin, seperti yang dikuasai Prabowo Subianto) dan Ilmu Agama.

Lulusan yang diharapkan adalah mereka yang memiliki ilmu agama kuat, sejarah kuat, leadership kuat, fisik bagus, dan sains hebat. Tujuan akhirnya adalah menghasilkan pemimpin Indonesia Emas 2045 yang bukan hanya smart people (orang pintar), tetapi juga wise people (orang bijak) yang memiliki hikmah.

Sebagai penutup, Dr. Adian menyebutkan bahwa pendekatan multidisiplin yang memperlakukan anak SMA sebagai mahasiswa/dewasa sudah diterapkan di Indonesia, seperti di Ataqwa College di Pesantren Ataqwa Depok. Ia berharap, pengelola Sekolah Garuda tidak berpikir konvensional, tetapi berani mewujudkan visi besar Presiden Prabowo dengan gagasan yang benar-benar out of the box.

Link video: https://youtu.be/zdLoqrtsbtk

 

 

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait