VIRALNYA ARTIKEL TENTANG DOKTOR YANG MENYESAL KARENA SALAH DIDIK ANAK

VIRALNYA ARTIKEL TENTANG DOKTOR  YANG MENYESAL KARENA SALAH DIDIK ANAK

 

Artikel Terbaru ke-2.138

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

            Lima tahun lalu, (13 Maret 2020), saya menulis artikel berjudul: “Sukses Sekolahkan Anak Ke Luar Negeri,  Sang Doktor Akhirnya Menyesal.” Artikel itu viral. Saya banyak menerima permintaan konfirmasi, apakah betul artikel itu tulisan saya.

Saya menjawab, “Betul, tetapi telah dipotong.”

            Artikel itu membahas kisah pada sebuah video di youtube, berjudul:  “Penyesalan Seorang Doktor Universitas Ternama” .  Seorang doktor menyesal setelah “sukses” mendidik ketiga anaknya sehingga mereka bisa kuliah di luar negeri. Ia bahkan menulis buku panduan tentang kiat  menyekolahkan anaknya di luar negeri. Banyak orang mengikuti jejaknya, dan “sukses”.

Akhir cerita, ia menarik bukunya dari peredaran dan meminta maaf kepada orang-orang yang telah mengikuti jejaknya. Itu ia lakukan karena ketiga anaknya tidak mau datang menjenguk ibunya yang  sakit hingga meninggal dunia. “Tak satu pun anak saya hadir di pemakaman ibunya. Saya sedih dan terpukul. Saya tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Karena itu akibat dari saya; (itulah) yang saya ajarkan pada anak-anak. Sayalah sekarang yang menanggung akibatnya,” kata sang doktor sambil terisak.

Begitulah ringkasan kisah sang doktor. Bisa jadi, artikel itu menjadi viral dan menarik untuk disebarkan karena kejadian semacam itu sering kali terjadi di zaman ini. Karena itu tidak heran, jika banyak professional yang bergairah mengirim anak-anaknya bersekolah ke sekolah-sekolah Islam atau mondok di pesantren.

Tentu saja, kesalahan dalam mendidik anak bisa terjadi pada siapa saja yang tidak memahami kewajibannya sebagai orang tua dalam mendidik anak. Ilmu untuk bisa menjadi orang tua yang baik biasanya memang tidak diajarkan di perguruan tinggi. Sebab, perguruan tinggi didirikan untuk menghasilkan orang-orang yang bisa bekerja agar menjadi pekerja yang baik.

Sebagian kalangan profesional ada yang memilih untuk tidak menikah atau menikah tetapi tidak mau mempunyai anak (child free).  Alasannya, takut jika tidak mampu mendidik anak dengan benar. Pangalaman pribadinya dijadikan sebagai alasan. Bahkan ada yang menyatakan ia lebih suka jika harta warisannya digunakan untuk amal-amal sosial, ketimbang ia harus memiliki anak yang akan mewarisi hartanya.

Doktor yang menyesal itu merupakan salah satu korban pendidikan modern yang sekular. Yakni, pendidikan yang mengutamakan kesuksesan anak dari aspek meteri atau aspek duniawi saja. Masalah iman dan akhlak tidak diutamakan. Visi akhirat dikecilkan atau bahkan diabaikan. Sukses pendidikan adalah jika lulusannya bisa bekerja dan mendapatkan gaji yang layak.

            Viralnya artikel tentang doktor yang menyesal karena salah didik anak tersebut tentu perlu menjadi perhatian khusus para orang tua dan lembaga-lembaga pendidikan Islam. Kepercayaan para profesional untuk menitipkan anak-anaknya ke lembaga-lembaga pendidikan Islam merupakan amanah yang berat dan serius.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/viralnya-artikel-tentang-doktor--yang-menyesal-karena-salah-didik-anak

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait