MENGENAL HAKIKAT KOMUNISME SEBAGAI PAHAM ANTI-AGAMA

MENGENAL HAKIKAT KOMUNISME SEBAGAI PAHAM ANTI-AGAMA

Artikel ke-1.669

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Tragedi 30 September 1965 telah dicatat sebagai salah satu babak sejarah yang kelam di Indonesia. Kudeta Partai Komunis Indonesia (PKI) gagal, dan sehari kemudian terjadi arus balik. Umat Islam, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan berbagai komponen anti-komunis lainnya, bangkit melawan dan menghancurkan komunisme.

Dalam sejarahnya, komunisme adalah bentuk paham sekulerisme ekstrim yang menolak dan benci Tuhan dan agama. Trauma masyarakat Barat terhadap hegemoni agama di Zaman Pertengahan menyebabkan mereka “emoh” diatur lagi oleh agama.

Dalam perjalanannya, kekuasaan teokratis di Eropa bekerjasama dengan tokoh-tokoh agama dalam menindas rakyat. Bahkan, sebagian mereka menggunakan agama untuk membuai masyarakat agar menerima segala bentuk penindasan. Dalam hal inilah, tokoh-tokoh komunisme kemudian menyebut agama digunakan sebagai “candu” untuk melenakan masyarakat.

Dalam buku kecil berjudul  Tiga Dusta Raksasa Palu Arit Indonesia: Jejak Sebuah Ideologi Bangkrut di Pentas Jagad Raya, (Jakarta: Titik Infinitum, 2007), sastrawan Taufiq Ismail mengutip sejumlah ungkapan Karl Marx dan Lenin tentang agama, seperti: “Agama adalah madat (candu) bagi masyarakat. Menghujat  agama adalah syarat utama semua hujatan…” Juga, ungkapannya: “Agama harus dihancurkan, karena agama mengilusi rakyat dalam memperoleh kebahagiaan sejati…”

Lenin juga berkata: “Setiap ide tentang Tuhan adalah semacam infeksi berbau busuk.” Juga, katanya, “Penyebaran pandangan anti-Tuhan adalah tugas utama kita. Kita harus memperlakukan agama dengan bengis. Kita harus memerangi agama. Inilah ABC materialisme dan juga ABC Marxisme.”

Dalam sejarahnya di Indonesia banyak ditemukan ungkapan-ungkapan kaum komunis yang menghina agama dan melecehkan Tuhan. Bahkan, susah terhitung lagi ulama-ulama yang menjadi korban kekejaman PKI.  

Bahkan, Taufiq Ismail mencatat, kekejaman Komunis terhadap umat manusia pun sangat luar biasa.  Dalam kurun 1917-1991 kaum komunis  membantai 120 juta orang. (Itu sama dengan pembunuhan terhadap 187 nyawa/jam, atau satu nyawa/20 detik. Itu dilakukan selama ¾ abad (sekitar 75 tahun) di 76 negara. Karl Marx (1818-1883) berkata: “Bila waktu kita tiba, kita tak akan menutup-nutupi terorisme kita.”

Vladimir Ilich Ullyanov Lenin (1870-1924) juga menyatakan: “Saya suka mendengarkan musik yang merdu, tapi di tengah revolusi sekarang ini, yang perlu adalah membelah tengkorak, menjalankan keganasan dan berjalan dalam lautan darah.” Satu lagi tulisannya: “Tidak jadi soal bila ¾ penduduk dunia habis, asal yang tinggal ¼ itu komunis. Untuk melaksanakan komunisme, kita tidak gentar berjalan di atas mayat 30 juta orang.”

Lenin, semasa berkuasa (1917-1923) membantai setengah juta bangsanya sendiri. Dilanjutkan Joseph Stalin (1925-1953) yang menjagal 46 juta orang; ditiru Mao Tse Tung (RRC) 50 juta (1947-1976); Pol Pot (Kamboja) 2,5 juta jiwa (1975-1979) dan Najibullah (Afghanistan) 1,5 juta nyawa (1978-1987).

Lanjut baca,

MENGENAL HAKIKAT KOMUNISME SEBAGAI PAHAM ANTI-AGAMA (adianhusaini.id)

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait