Artikel ke-1.712
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Pada 12 November 2023, saya menghadiri pelantikan pengurus Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Timur, masa khidmat 2023-2028, di Bangil Pasuruan, Jawa Timur. Acara berlangsung semarak. Sekitar 1000 jamaah hadir dari berbagai kota di Jawa Timur.
Terpilih sebagai ketua DDII Jatim adalah KH Dr. Fathurrahman, yang juga pendiri dan pemimpin Pondok Pesantren Elkisi Mojokerto. Kyai Fathur – begitu biasa dipanggil – merupakan dai senior DDII yang sudah puluhan tahun terjun di lapangan dakwah.
Namanya makin dikenal masyarakat luas setelah terpilih sebagai ketua PSSI Mojokerto. Tak heran, jika Pesantren Elkisi – disamping banyak meraih prestasi ilmiah – juga meraih banyak prestasi dalam persepakbolaan. Ia juga dikenal seorang tokoh DDII yang rajin turun ke bawah, berkeliling dari satu kota ke kota lainnya.
Dalam acara tersebut, DDII Jatim menyerahkan bantuan untuk Palestina sebesar Rp 551 juta. Ini menambah jumlah bantuan DDII Pusat senilai Rp 2 miliar yang diserahkan ke Palestina sehari sebelumnya. Semangat perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina cukup terasa di Masjid Manrul Islam Bangil, tempat acara pelantikan.
Dalam acara sambutan pimpinan pusat DDII, saya sampaikan bahwa bangsa Palestina telah dan sedang diuji oleh Allah SWT dengan ujian fisik yang berat. Sudah berpuluh tahun mereka menjadi korban teror kaum Zionis. Mereka diusir dari negerinya. Diantara alasannya, mereka bukan bangsa Yahudi; bukan bangsa pilihan Tuhan, sehingga tidak berhak menghuni tanah yang dijanjikan Tuhan.
Jutaan mereka hingga kini masih menjadi pengungsi di luar negeri mereka sendiri. Hak untuk kembali belum juga diberi oleh dunia internasional yang katanya menghormati Hak Asasi Manusia. Dan kini, sudah berulang kali, penduduk Palestina menjadi sasaran kebiadaban kaum Zionis. Puluhan ribu nyawa melayang di Gaza dan terus menjadi tontonan dunia.
Tapi, ujian bagi umat Islam Indonesia pun tak kalah beratnya. Umat Islam diuji imannya dengan serbuan paham-paham yang merusak iman. Saya mengingatkan kembali peringatan ulama besar India, Syekh Abul Hasan Ali an-Nadwi, tentang terjadinya gelombang kemurtadan di dunia Islam, akibat serbuan filsafat materialis Barat.
“Kemurtadan-kemurtadan macam inilah yang pada masa sekarang melanda dunia Islam dari ujung satu ke ujung yang lain. Ia telah melancarkan serangan gencarnya dari rumah ke rumah dan dari keluarga ke keluarga. Sekolah-sekolah dan universitas semua telah dibanjiri dengannya.” (Abul Hasan Ali An-Nadwi, ‘Ancaman Baru dan Pemecahannya’ dalam buku Benturan Barat dengan Islam, (1993).
Allah SWT sudah menegaskan bahwa tidak akan dibiarkan seseorang mengatakan, ”Aku beriman!” sedangkan dia tidak diuji lagi. Pasti, semua akan diuji imannya, sehingga dengan ujian itu akan tampak mana iman yang benar dan mana iman yang palsu. Dengan ujian akan ketahuan siapa yang lulus dan siapa yang tidak lulus. Ada testing keimanan. Dengan tes keimanan, akan bisa dibuktikan, mana emas dan mana loyang; mana intan yang asli dan yang palsu. Itulah fungsinya ujian keimanan.
Lanjut baca,
HARAPAN BESAR PADA DDII JATIM (adianhusaini.id)