Artikel ke- 1.806
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Pada 15 Februari 2024, sehari selepas hari pencoblosan Pemilu 2024, saya dan keluarga menghadiri acara Kuliah Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas di Universiti Malaya. Saya memang mendapat undangan khusus dari penyelenggara acara, yaitu RZS Casis-UTM (Raja Zarith Sofiah Center for Advanced Studies on Islam Science and Civilization – Universiti Teknologi Malaysia).
Mengingat ini adalah peristiwa langka dan sangat penting, maka saya mengajak lima anggota keluarga. Kesempatan itu kami manfaatkan juga untuk bersilaturrahim dengan sejumlah guru dan sahabat di Malaysia. Alhamdulillah, banyak ilmu dan hikmah yang kami dapatkan dalam perjalanan singkat kali ini.
Kuliah pemikiran Islam malam itu mungkin satu-satunya di dunia. Kuliah itu dihadiri lebih dari 1000 orang di tempat acara. Yang hadir di lokasi berasal dari berbagai negara. Ada dua wakil menteri Malaysia yang hadir. Ada ulama dari Mesir. Saya berjumpa dengan satu rombongan dari Indonesia, berjumlah 26 orang. Pun dari Malaysia hadir pecinta ilmu dari Sabah, Sarawak, dan sebagainya.
Malam itu, kami terlambat datang di Universiti Malaya. Kuliah Prof. Naquib al-Attas sudah beberapa menit dimulai. Meskipun masih terasa lelah, tetapi saya dapat mengikuti kuliah Prof. al-Attas dengan baik. Bahasa Inggrisnya jernih dan jelas. Tutur katanya runut. Beliau berbicara selama tiga jam, nyaris tanpa jeda dan tanpa minum.
Para hadirin pun banyak yang menyampaikan takjubnya. Bahwa di usianya yang ke-93 tahun, Prof.al-Attas masih dikaruniai Allah SWT ketajaman berpikir dan kemampuan bertutur kata yang jelas dan teratur. Kuliah itu berlangsung pkl 20.30-23.30 Waktu Kuala Lumpur.
Ini adalah kali ketiga Prof. al-Attas membahas isi buku terbarunya, yang berjudul “Islam: The Covenants Fulfilled” (Islam: Perjanjian Terpenuhi). Acara diselenggarakan oleh Institusi Pengkajian Tinggi RZS CASIS-UTM dan Ta’dib International.
Dalam akun medsosnya, Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia menulis, bahwa
Timbalan (Wakil) Menteri Pendidikan Tinggi, Ts. Mustapha Sakmud dan Sekjen Dr. Ir. Zaini Ujang, menghadiri program syarahan (kuliah) ‘Extempore Speech On Islam: The Convenants Fulfilled’ yang disampaikan Tokoh Pemikir, YM Tan Sri Dr. Syed Muhammad Naquib Al-Attas di Universiti Malaya, malam tadi.
Dalam syarahannya, Tan Sri Syed Muhammad Naquib menjelaskan beberapa kefahaman yang penting mengenai agama Islam. Termasuk diantaranya adalah keistimewaan nama agama Islam serta nama Allah yang tidak pernah disampaikan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad saw, sekaligus menegaskan kepentingan dan kemuliaan Nabi Muhammad sebagai Khatamul Anbiya. Beliau juga turut menghuraikan kefahaman berkaitan Israk Mikraj.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama Malaysia, Dr. Zulkifli Hasan, menulis dalam akun media sosialnya: “Kuliah Islam: Perjanjian yang Ditunaikan oleh Profesor Tan Sri Dr Syed Muhammad Naquib Al-Attas, rasanya begitu singkat, padahal sebenarnya hampir 3 jam kuliah disampaikan dengan kupasan yang begitu mendalam dan mencerahkan pikiran dan jiwa.
Sangat sangat sangat mengesankan. Saya berdoa agar Tan Sri Profesor Dr Syed Muhammad Naquib Al-Attas selalu diberikan kesehatan yang baik dan diberkahi di bawah Rahmat Allah Subhanahu wa-Taála. Amin untuk itu.”
Lanjut baca,
PENGALAMAN SEKELUARGA MENGHADIRI KULIAH PROF. AL-ATTAS (adianhusaini.id)