SELAMAT DATANG BUKU RISALAH UNTUK KAUM MUSLIMIN EDISI JAWI

SELAMAT DATANG BUKU RISALAH UNTUK KAUM MUSLIMIN EDISI JAWI

Artikel ke-1.836

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            Pada tanggal 17 Maret 2024, diselenggarakan diskusi menarik di Kantor Institute for The Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) Jakarta. Hari itu ada diskusi buku Risalah untuk Kaum Muslimin edisi bahasa Jawi (Arab-Melayu) karya Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas. Ada tiga pembicara: Dr. Ugi Suharto, Dr. Syamsuddin Arif, dan Moh. Syukri Rosli, Direktur Akademi Jawi Malaysia.

            Buku Risalah untuk Kaum Muslimin merupakan salah satu karya Syed Naquib al-Attas yang banyak dibaca di Malaysia dan Indonesia. Akademi Jawi Malaysia berani menerbitkan ulang buku ini dalam edisi Bahasa Jawi. Tujuannya tentu saja bukan hanya mengenalkan isi bukunya tetapi juga semakin memasyhurkan bahasa Jawi di kawasan Asia Tenggara.

            Risalah untuk Kaum Muslimin mulai disusun pada awal 1973.  Selama beberapa tahun, naskah itu disimpan oleh Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud. Tahun 2001, karya ini diterbitkan oleh International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC). Setelah itu, buku ini semakin tersebar luas.

            Di dalam buku yang ditulis dalam bahasa Melayu ini, Prof. al-Attas banyak mengingatkan kaum Muslimin agar benar-benar memahami bahaya besar yang ditimbulkan oleh falsafah sekularisme. Paham ini secara perlahan merasuki pemikiran kaum Muslimin dan telah memalingkan umat Islam dari tradisi keilmuannya sendiri.

            Melalui buku ini, Prof. Naquib al-Attas mengingatkan kaum  muslimin agar tidak terjebak dalam peradaban yang memuja syahwat dan menuhankan hawa nafsu, sebagaimana dibudayakan oleh paham sekularisme dewasa ini. Digambarkanlah perkembangan falsafah Barat yang telah membuang Tuhan dalam seluruh aspek kehidupan mereka, sehingga mereka menempatkan manusia sebagai Tuhan yang  merasa berhak mengatur alam dan dirinya sendiri, tanpa campur tangan siapa pun.

Prof. Naqquib al-Attas menjelaskan: “Perkembangan falsafah Barat berarak lancar mengikut perkembangan sainsnya yang mensekularkan semua. Insan semakin dipandang dari segi keutamaan kemanusiaannya dan kepribadiannya dan kebebasan serta kemerdekaannya sebagai diri haiwani. Jikalau dahulu dia telah menghapuskan pupus para dewata di alam purba dengan serangan akal  hayawani sehingga alam itu jadi benda biasa bagi tindakannya leluasa, maka kini dengan bantuan falsafah dan sains sekular dia harus pula mendesakkan diri merebut kebebasan serta kemerdekaannya sekalipun dari Tuhan Sarwa Alam, agar dapat dia benar-benar bebas bertindak terhadap alam yang menghadapinya.”

Selanjutnya, Prof. Naquib al-Attas berpesan:  “Seperti juga dalam ilmu peperangan kau harus mengenali siapakah dia seterumu itu; di manakah letaknya kekuatan dan kelemahan tenaganya; apakah helah dan tipu muslihatnya bagi mengalahkanmu; bagaimanakah cara dia menyerang dan apakah yang akan diserangnya; dari jurusan manakah akan serangan itu didatangkan; siapakah yang membantunya, baik dengan secara disedari mahupun tiada disedari – dan sebagainya ini, maka begitulah kau akan lebih insaf lagi memahami nasib serta kedudukan Islam dan kau sendiri dewasa ini apabila penjelasan mengenai seterumu itu dapat dipaparkan terlebih dahulu.”

Lanjut baca,

SELAMAT DATANG BUKU RISALAH UNTUK KAUM MUSLIMIN EDISI JAWI (adianhusaini.id)

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait