Artikel ke-1.731
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Pada 1 Desember 2023, situs Pesantren At-Taqwa Depok (attaqwa.id) menampilkan berita berjudul: “Santri PRISTAC Tamatkan Kitab Minhajul Istiqamah: Kajian Penting yang Relevan.” Artikel itu ditulis dua orang santri, yaitu Fadhlan Khalil (17 tahun) dan Furaiqa Az Zahra (15 tahun). Keduanya adalah santri PRISTAC - Setingkat SMA - Pesantren At-Taqwa Depok.
Ditulis dalam berita tersebut, bahwa pelajaran Kitab-kitab berbahasa Arab-Malayu merupakan salah satu pelajaran wajib untuk para santri At-Taqwa Depok. Setelah menghabiskan beberapa bulan membaca satu kitab Arab-Melayu alhamdulillah pada Selasa, 7 November 2023 atau bertepatan dengan 23 Rabiul Akhir 1445 santri PRISTAC telah menyelesaikan pembacaan kitab Minhajul Istiqamah fid-Diini bis-Salamah. Khataman kitab pun ini dipimpin oleh Dr. Suidat selaku guru yang mengajar Arab-Melayu di kelas PRISTAC tingkat dua.
Kitab ini merupakan salah satu karya ulama Betawi (Mufti Betawi) yaitu As-Sayid Utsman bin Abdullah bin A’qil bin Yahya al-Alawi. Di dalam kitab tersebut, Sayyid Utsman menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan akidah yang pokok, seperti masalah ibadah kepada Allah, tradisi-tradisi masyarakat yang menyalahi akidah, perkara bid’ah, dan lain sebagainya.
Pembelajaran kitab Arab-Melayu ini menggunakan metode bandongan dan sorogan. Yaitu, pembelajaran diawali guru membaca kitab dan para santri menyimak. Selanjutnya guru menjelaskan bagian yang telah dibaca, karena redaksi kalimat ada yang berbeda dengan bahasa Indonesia. Kemudian, guru meminta santri membaca kitab secara bergantian dan tidak lupa dikoreksi jika santri salah dalam membaca.
Sayyid Utsman menulis kitab tersebut berdasarkan realitas dan konteks zamannya. Tetapi kultur (budaya) yang ada pada saat itu, masih terjadi dan dijalankan oleh sebagian masyarakat muslim hingga saat ini. Karena itu, kitab ini masih relevan untuk terus dikaji.
Kitab ini merupakan buku kecil namun memiliki banyak faedah di dalamya. Tujuan dari kitab tersebut adalah untuk menyatakan kebenaran dalam perkara agama Islam dan menyelamatkan umat Islam dari terjatuh pada kejahatan dunia dan akhirat.
Secara keseluruhan, kitab ini berisi seputar masalah akidah yang terbagi menjadi sembilan pasal. Pasal-pasal tersebut berisikan perintah Allah dan Rasul-Nya, serta bid’ah yang berkembang menjadi adat masyarakat. Khususnya, persoalan bid’ah.
Penulisan kitab ini merupakan upaya Islamisasi tradisi yang cenderung ada unsur takhayul, khurafat, dan bid’ah, seperti tradisi-tradisi dalam pernikahan, kelahiran anak, panen padi, bangun rumah, terjadinya gerhana matahari-bulan, dan lain sebagainya. Penulis kitab memasukkan spirit Islam ke dalam tradisi sehingga sesuai dengan ajaran Islam.
Para santri PRISTAC pun merasa banyak hal yang dapat diambil selama mempelajari tersebut. Maka belajar naskah Arab-Melayu sangatlah penting, sebab para ulama terdahulu berdakwah dan mengajarkan Islam menggunakan bahasa Arab-Melayu. Bahkan banyak sekali warisan intelektual lainnya yang ditulis dalam bahasa tersebut. Oleh karena itu penting bagi para santri menguasainya.
Khataman kitab ini pun sebagai ikhtiar dalam menghidupkan kembali tradisi ulama dahulu, sehingga mendapat keberkahan dan menambah ilmu yang yang bermanfaat. Amin.
Lanjut baca,
SYUKURLAH, ANAK-ANAK SMA BANGGA MENGKAJI KHAZANAH ISLAM MELAYU (adianhusaini.id)