Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Makalah para santri PRISTAC- Pesantren at-Taqwa Depok – yang dipresentasikan pada bulan April 2022 -- dinilai berbagai pihak sebagai hal yang tidak lazim, untuk anak-anak seumur 15-16 tahun. Judul-judul makalah mereka yang terpampang di poster presentasi makalah para santri PRISTAC -- Pesantren At-Taqwa Depok menarik banyak komentar. Termasuk dari pakar dan warga Malaysia.
Prof. Wan Mohd Nor memasang komentar dalam FB-nya: “Alhamdulillah! Saya tumpang bangga dan bahagia dengan perkembangan anak-anak didikan … dan teman-teman di PRISTAC ini. Semoga terus diberkati. Aamiin.”
Dalam serangkaian komentar di satu akun FB Malaysia, terdapat sejumlah komentar yang mengagumi tajuk-tajuk makalah para santri PRISTAC itu. Berikut sejumlah contohnya: “Macam tajuk tesis.”… “Depa ni generasi para wali songo”… “Padu sangat dah level adik2 ni, moga pendidikan di Malaysia mencontohi.” …” Yang penting amalan membaca buku dipupuk sejak kecil insyaallah boleh jadi macam anak2 ni.”
Begitulah beberapa komentar tentang judul-judul makalah para santri PRISTAC Angkatan keempat itu. Ada baiknya kita simak lagi, judul-judul makalah yang pernah ditulis oleh para santri PRISTAC Angkatan pertama sampai keempat. Total, ada 55 judul makalah.
Angkatan Pertama, ada empat santri PRISTAC yang menulis makalah dan keempatnya dipresentasikan di hadapan sejumlah dosen dan mahasiswa Indonesia di kampus IIUM Kuala Lumpur, tahun 2016. Judul-judulnya: (1) Abdul Samad Al-Falimbani’s Concept: As The Solution Of Muslim Internal Problem (Fatih Madini) (2) Critic To Hurlock’s Teenagers Theory (Faris Ranadi) (3) De-Sacralization Of Literature (Zein ad-Din) (4) Studi Komparatif Antara Tafsir Syaikh Nawawi Al-Bantani Dan Tafsir Kelompok Liberal (Muhammad Musa).
Sementara untuk santri PRISTAC Angkatan Kedua, tahun 2017, ada delapan makalah yang terpilih untuk dipresentasikan di IIUM Kuala Lumpur, dengan judul-judul: (1) Pemuda Islam Di Era Disrupsi: Tantangan, Harapan Dan Agenda (2) Politik Beradab Dalam Pengalaman dan Pandangan Mohammad Natsir (3) Wacana Kesetaraan Gender Dalam Timbangan Adab (4) Belajar Sains Islam Dari Imam Al-Ghazali (5) Tauhid dan Kekuasaan Menurut Ismail Raji Al-Faruqi (6) Adab Berdakwah KH Ahmad Dahlan: Visi dan Pengamalan (7) Kebijakan Ekonomi Umar Bin Abdul Aziz (8) Kiprah Ilmuwan Muslim untuk Peradaban Dunia.
Santri PRISTAC Angkatan ketiga menulis 22 makalah. Berikut nama santri dan topik makalahnya: (1) Raihan Dzikri Hakim (Tafsir Ayat Pendidikan Syaikh Nawawi al-Bantani), (2) -Muhammad Nabil Abdurrahman (Pendidikan Integral Mohammad Natsir Solusi bagi Pendidikan Nasional), (3) Nuswatul Adibah (Pendidikan Indonesia Era Revolusi Industri 4.0 dalam Pandangan Islam), (4) Muhammad Abdurrahman Assajad (Keteladanan Dakwah Hamka), (5) Nailufar A. Albary (Peran PERSIS dalam Pendidikan Islam di Indonesia), (6) Athifa Fauziah Rahmah (Novel Dilan dalam Timbangan Adab), (7) Umar ar-Rantisi (Pemikiran Ibn Khaldun tentang Ilmu dan Guru), (8) Faisal Nabil Purnomo (Model Pendidikan Muhammad al-Fatih), (9) Vaisal Rahmat Hidayat (Islamisasi dan Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia), (10) Shofiyah Hafizhah Irvan (Orientalis dan Sejarah Islam), (11) Yasmin Khoirunnisa (Rohana Kudus dan Perjuangannya), (12) Alima Pia Rasyida (Kiprah Pesantren dalam Perubahan Sosio-Politik di Masa Kerajaan Islam), (13) Ali Sina Albasyiri (Wacana Islam Liberal di Medsos: Kajian Kritis), (14) Muhamad Irfan Hakim (Konsep Agama Menurut HM Rasjidi), (15) Aditama Prima Mahadika (Pemikiran Pancasila Kasman Singodimedjo), (16) Faiz Abdurrahman (Keteladanan Kepemimpinan Umar bin Khattab), (17) Aufa Azizah (Peran Harun al-Rasyid dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan), (18) Umar Thoriq Ramadhan (Pengaruh Zionisme di Masa Sultan Abdul Hamid II dan Keruntuhan Turki Utsmani), (19) Syuhda Fakhrun Nisa (Kiprah Perempuan dalam Peradaban Islam), (20) Azzahra Azka Salsabila (Keluarga dalam Perspektif Feminisme dan Islam), (21) Habiba Zahra (LGBT dalam Perspektif Feminisme dan Islam), Ghaitsa Sahira Putri (Feminisme: Dari Problem Kristen Barat hingga Dekonstruksi Syari'ah).
Sedangkan santri PRISTAC Angkatan keempat menulis 21 makalah. Berikut nama santri dan judul makalahnya: 1) Fawwaz Ziyad el-Hakim, “Guru dalam Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara”; 2) Khalisah Inas Tsabita, “Peran Orang Tua Tokoh Islam di Balik Kesuksesan Mereka”; 3) Cut Aisyah Kinanti, “Kritik terhadap Pemikiran Abraham Geiger tentang al-Qur’an; 4) Aisyah Zahra Ghaisani, “Budaya Ilmu di Andalusia: Kebangkitan dan Keruntuhannya”; dan 5) Nazwa Asifa Zahra, “Rahmah el-Yunusiah: Teladan bagi Muslimah Indonesia”. 6) Najda Khadijah Fadilla, “Pesan Pendidikan Imam al-Ghazali: Kajian Kitab Bidayatul Hidayah”; 7) Salma Mufida Aqila, “Relasi antara Kemajuan dan Agama: Studi Perbandingan Barat dan Islam”; 8) Fatha Mubina Aziza, “Keumalahayati: Keteladanan dan Perjuangan”; 9) Salma Kamila Santosa, “Menepis Tuduhan Ahmad Amin terhadap Kredibilitas Abu Hurairah ra.”; 10) dan Daud Syarif, “Pemikiran Pendidikan Ahmad Hassan dan Implementasinya di Indonesia”. 11) Fawwaz Ammar Narain, “Kritik terhadap Pluralisme Agama menurut Adian Husaini”; 12) Nabila, “Tazkiyatun Nafs dalam Perspektif Said Nursi”; 13) Yasmin Amira Salsabila, “Meneladani Kisah para Ulama dalam Menuntut Ilmu; 14) Abdul Hadi Taqiyuddin, “Konsep Kebahagiaan menurut Imam al-Ghazali: Kajian Kitab Kimmiyatus-Sa’adah”; 15) Subhan Ramadhan, “Metode Pendidikan Imam Syafi’i: Urgensi Adab dan Ilmu”; 16) Niswa Fatiha Rizkiya, “Pandangan Buya Hamka tentang Kemuliaan Perempuan”. 17) Jamilah Afifah Rahmah, “Problematika Feminisme dalam Memandang Kebebasan perempuan”; 18) Aditya Saputra, “Ayat-ayat Cinta dalam Tafsir al-Azhar”; 19) Isy Karima, “Relasi Da’wah dan Seni pada Masa Awal Islamisasi di Indonesia”; 20) Hanun Hilmiya Hazimah, “Meneladani Kemuliaan Fatimah az-Zahra”; dan 21) Muhammad Rama Sutanto, “Peran Perjuangan HOS Tjokroaminoto Melawan Kolonialisme Belanda”.
Lanjut baca,