Artikel ke-1.841
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Sebelum memasuki bulan Ramadhan 1445 Hijriah, sebanyak 40 santri Pesantren A-Taqwa Depok berhasil mempresentasikan makalah mereka di hadapan para guru. Mereka adalah para santri PRISTAC (Pesantren for the Study of Islamic Thought and Civilization), atau Pesantren Pemikiran dan Peradaban Islam. Yakni, jenjang pendidikan setingkat SMA di Pesantren At-Taqwa Depok.
Para santri itu rata-rata berusia 15-17 tahun. Mereka telah menulis dan mengembangkan makalah-makalah mereka selama kurang lebih enam bulan di bawah bimbingan para guru pesantren. Ini adalah santri PRISTAC angkatan ke-6. Hingga kini, sudah terhimpun lebih dari 100 makalah karya para santri.
Sejak tahun 2018, sejumlah makalah dan buku karya santri PRISTAC sudah menjadi bahan perbincangan di media. Bahkan, sampai di Malaysia. Tahun 2016, santri PRISTAC Fatih Madini mempresentasikan bukunya – Mewujudkan Insan dan Peradaban Mulia – di CASIS Universiti Teknologi Malaysia dan di beberapa sekolah lainnya. (https://www.adianhusaini.id/detailpost/makalah-para-santri-pristac-memicu-perbincangan-di-malaysia, https://hidayatullah.com/berita/nasional/2018/11/09/154377/santri-pristac-bedah-buku-fatih-madini-mewujudkan-insan-dan-peradaban-mulia.html).
Sejak itu, para santri PRISTAC terus dilatih untuk membaca, berpikir, diskusi, dan menulis, agar mereka bisa menghasilkan karya ilmiah yang bermutu dan bermanfaat.
Jika ditelaah, tema-tema yang ditulis para santri itu bisa dikatakan sebagai tema-tema serius dalam kajian pemikiran dan peradaban Islam.
Karena itu, tidak berlebihan kiranya jika makalah-makalah karya para santri PRISTAC itu dikatakan sebagai makalah-makalah pengawal peradaban Islam. Makalah-makalah tersebut menyoroti berbagai tema, mulai pemikiran Islam, pendidikan, sejarah, pemikiran kontemporer, dan sebagainya.
Diantara dasar pemikiran pendirian SMA PRISTAC adalah bahwa para santri berumur 15 tahun keatas itu sejatinya sudah dewasa. Mereka sudah akil-baligh. Mereka sudah mukallaf. Karena itu mereka harus dididik sebagai orang dewasa, agar siap bertanggung jawab terhadap perbuatannya sendiri. Jadi, mereka dibiasakan berpikir besar, bagaimana mampu menjaga iman, menguatkan semangat perjuangannya, dan bisa berguna bagi sesama umat manusia.
Berikut ini 40 judul makalah santri beserta penulisnya:
(1) Abdullah Akrom – “KONSEP TAUHID DAN MUJADDID” (2) Afifah Kanzul Ummah – “PERAN IBUNDA PARA ULAMA, SAHABAT, DAN RELEVANSINYA DENGAN ZAMAN SEKARANG” (3) Amrullah – “KONSEP TUHAN AGAMA YAHUDI DAN ISLAM: STUDI KOMPARATIF” (4) Andi Muflih M. Asyraf – “KONSEP WAHYU ISLAM DALAM PANDANGAN ORIENTALIS: STUDI KRITIK DAN ANALITIK” (5) Azizah Lautania – “TOLERANSI SOSIAL UMAT BERAGAMA DALAM PANDANGAN ISLAM”
Lanjut baca,
40 MAKALAH SANTRI SMA PENGAWAL PERADABAN (adianhusaini.id)
